Welcome to My Blog ^^ Welcome to My Blog ^^ Welcome to My Blog ^^

Selasa, 15 September 2009

Pengingkaran diri dalam kehidupan sehari-hari

Pernahkah Anda melakukan sesuatu yang sebenarnya Anda ketahui bahwa sesuatu yang Anda lakukan merupakan suatu kesalahan atau anda tahu bahwa itu salah tetapi Anda tetap melakukannya bahkan menjadi kebiasaan?. Atau Anda melihat suatu kebenaran tapi tidak mau mengikuti malah bertahan dengan alasan Anda yang nyata-nyata salah, bahkan hati kecil pun mengakui bahwa yang dilakukan adalah salah?. Dan ironisnya kesalahan tersebut dianggap hal biasa hingga menjadi "benar" menurut penilaian sendiri.

Banyak perilaku pengingkaran diri ini yang kelihatannya normal padahal hidupnya penuh dengan topeng-topeng kepalsuan. Agar dilihat bagus dari luar tetapi sebenarnya bobrok didalamnya. Jika diambil contoh akan banyak sekali perilaku seperti itu yang menyusup dalam kehidupan kita namun kita sendiri merasa semua baik-baik saja dan merasa tidak ada yang salah.

Saya ambil contoh di bulan ramadhan ini, Seorang teman yang tidak berpuasa ketika diluar rumah tetapi ketika pulang kerumah pada saat berbuka puasa ikut-ikutan berbuka bersama keluarga seolah-olah dia berpuasa dan pada saat sahur pun demikian ikut-ikutan sahur. Entah karena takut orang tua, istri atau malu sama anak yang jelas dia tidak merasa bersalah dengan perilakunya itu. Ya� saya tidak berhak mencampuri urusan temanku tersebut, cuma seperti itulah contoh kecil pengingkaran diri dan itulah kadang dalam hidup hal-hal semacam ini secara sadar sering kita lakukan seperti berbohong, atau menipu diri untuk menutupi kelemahan atau kesalahan.

Seorang pelajar yang sering membolos tentu mengingkari dirinya dengan pura-pura pergi sekolah tetapi malahan main dan jelas telah membohongi orang tuanya yang menyangka anaknya benar-benar pergi untuk sekolah.

Kita selalu kelihatan ingin tampil baik dan sempurna dalam kehidupan kita, sehingga gaya dari mulai model pakaian hingga rambut pun tidak mau ketinggalan jaman plus kendaraan yang dipakai juga ingin kelihatan keren. Segala cara diupayakan agar bisa tampil gaya, gak perduli harus ngutang, pinjam sana-pinjam sini, cicil sana cicil sini, asal bisa punya motor atau mobil dan penampilan yang wah.. padalahal kita sendiri tahu bahwa kita tidak mampu atau kalaupun mampu sangat terlalu memaksakan diri. Prinsip �bagaimana nanti� telah menjadi kebiasaan kita sehari-hari bukan �nanti bagaimana?�.

Memang tidak ada yang salah dengan semua itu jika benar kita mampu dan tidak mamaksakan diri tetapi jalas akan salah jika semua itu hanya upaya mengingkari keadaan diri yang sebenarnya belum mampu. Akibatnya kita terjerat dengan masa depan yang terbebani akibat ulah kita sendiri.

Seorang pecandu rokok yang bisa menghabiskan minimal 4 bungkus rokok sehari tahu bahwa dia telah menderita kecanduan rokok yang akut karena konsumsi rokok yg berlebihan. Mungkin memang tidak ada aturannya berapa batang rokok yg kita hisap yang membuat seseorang dapat dikatakan kecanduan, tapi kita tahu bahwa hal ini tidak baik, apalagi kalau ternyata pecandu rokok tersebut sebenarnya punya masalah kesehatan dengan paru-parunya yang tidak sehat karena kebiasaan merokoknya tersebut, nah ini sudah termasuk kategori salah. Maaf bukan menyindir para peroko, saya sendiri masih merokok, , Sengaja bikin contoh ini untuk mengingatkan diri saya sendiri bahwasanya ternyata saya juga telah mengingkari diri dengan merokok. Perlu waktu untuk merubah kebiasaan ini atau mungkin saya masih merasa tidak salah dengan merokok ini karena merasa sehat-sehat saja.

Istilah seperti merupakan bentuk pengingkaran diri (self denial) yang berarti proses, cara, perbuatan mengingkari: ~ biasanya dinyatakan dengan kata tidak atau bukan. Hal ini erat kaitannya dengan kebiasaan sehingga apabila dituntut untuk berubah kita menolaknya dengan bentuk pengingkaran diri dan alasan�alasan lain sebagi ajang pembenaran diri. Ujungnya nya kita bertahan dengan kesalahan diri sehingga tak jarang pada akhirnya muncul ungkapan :

�ini lho gue�.
�biarain aja gue udah begini, terserah gue�.
�Gue mau begini atau begitu, urusan gue�
"Suka-suka gue dong�
"peduli amat sama moral yang penting bahagia" dan berbagai pernyataan lainnya.

Jika sudah begini waspadalah bahwa berarti pengingkaran diri sudah melekat bersama ke egiosan dan bahayanya akan sulit menerima masukan yang baik dari orang lain yang sebetulnya adalah untuk kebaikan dirnya sendiri.

Secara naluriah, manusia itu takut menghadapi perubahan apabila sudah terbiasa melakukan suatu kebiasaan. Walaupun mungkin kita sendiri sangat sadar dan tahu bahwa kebiasaan itu belum tentu baik dan benar, bahkan mungkin kita anggap salah, karena tidak sesuai dengan norma dan nilai yang kita anut atau pahami.

Lalu bagaimana cara mengatasinya?

Untuk mengatasi hal tersebut dibutuhkan keylock atau kontrol diri yang harus kuat serta diperlukan disiplin tingkat tinggi untuk dapat merubah kebiasaan yang kurang baik tersebut. (Mengenai disiplin ini anda bisa baca di 2 Kunci Sukses Sederhana ) Atau kalau kita tidak sanggup/bisa merubah kebiasaan yg kurang baik itu sendiri, kita perlu bantuan orang lain yang bisa mengingatkan kalau kita salah, harus berubah dan berusaha menjadi lebih baik lagi.

Jika kita melihatnya dari segi Kecerdasan atau Q/quotient, menurut saya semuanya berperan, karena kita tahu bahwa yang kita lakukan itu tidak baik dan butuh perubahan yang signifikan walaupun harus melewati proses yang tidak mudah, karena butuh waktu dan pengorbanan. Tapi apabila kita punya tekad yang kuat dan bisa mengontrol diri untuk berubah atau minimal mengurangi perbuatan/ tindakan kita yang kurang baik tersebut, tanpa kita sadari kita sudah mempunyai keinginan untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya, dan apabila kita sudah merasa sedikit nyaman atau tidak merasa terlalu terbebani dengan target yang hendak kita capai, saya rasa itu sudah mempermudah diri kita sendiri untuk menghadapi perubahan tersebut.

Selamat berubah untuk tidak mengingkari diri.


Sabtu, 12 September 2009

Apakah EQ atau Kecerdasan Emosi itu?

Tulisan ini merupakan lanjutan dari postingan Kisah Dua Orang Pegawai yang telah saya tulis sebelumnya. Hanya merupakan penjelasan saja tentang apa yang disebut kecerdasan Emosional dan bagaimana cara melatihnya sehingga kita bisa berinteraksi dengan lingkungan dan juga masyarakat yang beraneka ragam yang tentunya bertujuan menjadikan kita manusia yang tak hanya hanya pintar secara intelektual (IQ) tetapi cerdas secara emosi (EQ) dan dapat mengelola EQ secara tepat untuk hidup yang lebih baik. Kemampuan mengelola emosi inilah sebenarnya yang jarang kita perhatikan dan kita latih karena sudah menjadi sifat dasar manusia yang cenderung mengedepankan ego, sulit menerima kritik tapi mudah bila mengkritisi orang lain.

Daniel Goleman (1999) mengatakan bahwa EQ merujuk pada kemampuan mengenali perasaan kita sendiri dan perasaan orang lain, kemampuan memotivasi diri sendiri, dan kemampuan mengelola emosi secara tepat. EQ akan saling melengkapi dengan Kecerdasan Intelegensi (IQ) sebagaimana yang sudah kita kenal. Walaupun demikian, keduanya tidak selalu berjalan secara paralel. Tidak semua individu yang memiliki IQ yang menonjol akan memiliki EQ yang menonjol pula.

Selanjutnya, Goleman juga memberi istilah Kecakapan Emosi, sebagai hasil belajar yang didasarkan pada Kecerdasan Emosi. Kecakapan Emosi sendiri, menurutnya dibagi dalam dua hal: Kecakapan pribadi dan Kecakapan sosial. Kecakapan pribadi akan menentukan bagaimana kita mengatur diri sendiri, dimana hal ini mencakup kesadaran diri (self awareness), pengaturan diri (self regulation), dan motivasi (motivation). Sedangkan Kecakapan sosial sangat berperan ketika kita berhubungan dengan orang lain, diantaranya mencakup empati (emphaty) dan keterampilan sosial (social skill).
Seorang pegawai yang memiliki kecakapan emosi yang menonjol akan memunculkan tingkah laku kerja yang �smart� (cerdas), terutama dalam berhubungan dengan orang lain. Dia akan menyadari posisinya saat ini serta mampu memimpin dirinya sendiri dalam menyelesaikan pekerjaannya, sekalipun pimpinannya tidak ada di tempat. Cara dia menjalin relasi, baik dalam hubungannya dengan pekerjaan maupun pertemanan, menunjukkan cara pengelolaan diri (self management) yang proporsional.

Seorang pemimpin yang memiliki kecakapan emosi proporsional akan mampu �membagi hidup� kepada pengikutnya sebagai model yang efektif untuk menggerakkan roda organisasi atau unit kerja. Kemampuannya memimpin diri sendiri secara tidak langsung menjadi teladan yang efektif bagi pengikutnya untuk menemukan hikmah tentang bagaimana cara pemberdayaan diri yang optimal. Pemimpin yang memiliki kecakapan emosi yang menonjol akan lebih banyak bekerja daripada sekadar memerintah atau sibuk dengan disposisi yang tidak terarah. Pemimpin yang ber-EQ optimal juga mampu mengendalikan diri dengan proporsional dan mementingkan kepentingan staf serta organisasinya.

Para ahli menemukan bahwa sistem pola asuh ternyata banyak memberikan kontribusi bagi perkembangan kecerdasan emosi seseorang. Di samping itu, faktor kegagalan-kegagalan yang bertubi-tubi juga turut mempengaruhi EQ seseorang. Faktor lingkungan, dimana yang bersangkutan hidup dan berelasi, ternyata sangat memberi warna terhadap kecerdasan emosi seseorang.

Penilaian EQ tentu menjadi satu hal yang menakutkan bagi seorang karyawan setelah dia menyadari bahwa EQ-nya tidak terlalu menonjol. Apalagi ketika tuntutan EQ menjadi fokus utama dalam pemberdayaan karyawan, baik dalam rangka jenjang karier maupun pengembangan pribadi. Namun, satu hal yang paling berbahaya adalah ketika seseorang tidak menyadari bahwa EQ-nya sangat dangkal dan bangga dengan gelar, pengetahuan, atau jabatan yang dimilikinya.

Oleh karena itu, perlu beberapa langkah praktis untuk membangkitkan Kecerdasan Emosi menuju Kecakapan Emosi yang maksimal. EQ tidak ada yang permanen, dalam arti kata dapat diubah (ditingkatkan). Inilah tekad untuk memulai langkah pertama, yakni mengenal kekuatan dan kelemahan diri terutama dalam berhubungan dengan orang lain. Beberapa cara dapat dilakukan, diantaranya dengan meminta feedback (umpan balik) dari orang lain-terutama rekan terdekat-tentang tingkah lakunya selama ini. Tingkah laku yang sudah proporsional dipertahankan dan ditingkatkan, sedangkan yang dirasa kurang dan tidak proporsional sebagai seorang karyawan atau pimpinan tentu harus diubah.

Selanjutnya adalah membiasakan diri berlatih, bertemu, dan berelasi dengan banyak orang dari berbagai latar belakang dan karakter. Kerapkali kita terjebak untuk membina relasi dengan orang-orang yang sepaham, bebas konflik, dan alergi terhadap perbedaan pendapat. Padahal, semakin sering kita berelasi dengan orang lain, maka kita semakin terlatih untuk menyadari siapa diri kita ditengah-tengah lingkungan yang beraneka ragam tsb. Kemudian yang terakhir adalah dengan belajar memimpin diri sendiri sebelum kelak kita memimpin orang lain.


Kamis, 10 September 2009

Kisah Dua Orang Pegawai

Kisah ini saya kutip dari buku Setengah Isi Setengah Kosong karya Parlindungan Marpaung. Bagi yang sudah pernah membaca sekedar hanya mengingatkan saja. Terutama para karyawan atau pegawai kiranya dapat menarik manfaat dari cerita ini. Judulnya aslinya adalah EQ di Tempat Kerja, sengaja saya ganti dengan Judul kisah dua orang pegawai biar mudah diingat saja. Kecerdasan Emosi (Emotional Intelligence=EQ) ini tidak khusus buat karyawan atau pegawai saja. EQ dapat diterapkan di lingkungan mana saja karena intinya adalah tentang hubunga antar manusia. Berikut kisahnya :

Dua orang pegawai, sebut saja Badrun dan Bahrun sama-sama bergabung sebagai pegawai baru di sebuah kantor. Tingkat kecerdasan yang mereka miliki (IQ) relatif sama.

Untuk meningkatkan kompetensi karyawan, kantor tempat mereka bekerja memberi kepada karyawan untuk mengambil kuliah sore. Dalam hal ini, Badrun tampaknya lebih aktif, sedangkan Bahrun-karena kesibukannya-tidak memiliki kesempatan serupa. Akan tetapi, pengetahuan Badrun yang semakin banyak ternyata tidak sebanding dengan caranya membawa diri di tengah lingkungan kerja.

Kerapkali dia sok pintar dan memotong pembicaraan orang tanpa mengenali dulu isi pembicaraan tsb. Tidak hanya itu, banyak keluhan yang muncul dari teman-temannya terhadap sikap Badrun. Hanya karena masalah sepele dia sering menunjukkan raut muka tidak bersahabat, membanting telepon ketika idenya tidak diterima, dsb.

Alhasil, Badrun semakin tidak disenangi oleh pelanggan maupun rekan-rekan pegawai. Sementara si Bahrun, yang notabene tidak memperoleh tambahan pengetahuan untuk mengembangkan diri ternyata memiliki tingkah laku yang berbeda dalam membina relasi. Dia lebih banyak mendengarkan daripada berbicara. Baginya, teman-teman kerja dan atasan adalah orang yang harus didengarkan serta dilayani sungguh-sungguh. Bahkan, di hadapan rekan-rekan kerja dan pimpinannya dia memosisikan diri sebagai pelayan.

Bahrun tahu bagaimana membagi waktu yang proporsional antara kepentingan pribadi dan kepentingan perusahaan. Ketika dia memegang dana anggaran belanja di kantor, dia mampu membuat pos tersendiri agar tidak berbaur dengan uang pribadinya. Di tengah-tengah unit kerjanya dia adalah smart people � pegawai yang disenangi. Alhasil, dalam waktu yang tidak terlalu lama Bahrun telah dipromosikan menjadi salah satu pejabat dilingkungan perusahaannya, mendahului rekan seangkatannya, Badrun.

Ilustrasi di atas kiranya dapat menunjukkan bahwa Kecerdasan Emosi (Emotional Intelligence=EQ) Bahrun lebih menonjol dibandingkan Badrun. Dan tak dapat dipungkiri bahwa kemampuan mengelola emosi jelas merupakan hal yang mutlak diperlukan dalam membina hubungan antar sesama manusia karena penilaian sikap dan perilaku kita bukan dinilai oleh diri sendiri tetapi kita dinilai oleh orang lain.

Mengenai penjelasan tentang EQ ini akan saya tulis pada postingan selanjutnya.


Selasa, 08 September 2009

The Power Within (Kekuatan didalam diri Anda)


You are stronger then you think,
Remember to stand tall.
Every challenge in your live help you to grown.
Every problem have you encounter,
Strengthens your mind and your soul.
Every trouble your overcome.
Increases your understanding of live.
When all your trouble weigt heavily on your shoulders,
Remember that beneath the burder you can stand tall,
Because you are never given more than you can handle�
And you are stronger than you think.



Lisa wroble



Kekuatan didalam diri Anda

Anda lebih kuat dari apa yang Anda pikirkan,
Ingatlah untuk berdiri tegak.
Setiap tantangan dalam hidup ini menolong Anda
Untuk bertumbuh.
Setiap masalah yang engkau hadapi,
Akan memperkuat pikiran dan jiwa Anda.
Setiap masalah yang mampu Anda atasi,
Memberikan pengertian yang lebih kepada
Anda mengenai arti hidup ini.
Ketika semua beban hidup menggelayut berat dibahu Anda,
Ingatlah bahwa dibawah beban yang berat itu
Anda tetap dapat berdiri tegak,
Karena Anda tak akan pernah diberi beban yang lebih berat
Dari pada yang mampu Anda atasi..
Dan Anda lebih kuat dari apa yang Anda pikirkan.

Source image : thesecretofreiki.com

Senin, 07 September 2009

Saat Kalian Tertidur�..

Malam kemarin menjelang tidur, sengaja saya pandangi istri dan anak saat mereka tertidur. Biasanya mereka tertidur lebih dulu dan saya belakangan setelah nonton TV atau internetan. Saya sering melakukan ini, memandangi wajah-wajah polos istri dan anak saat mereka tertidur. Ada perasan lain yang selalu muncul, rasa sayang yang dalam mengalir dalam hati kita. Dorongan energi cinta yang mengalir selalu saya jadikan energi positif sebagai pembangkit semangat dan motivasi diri.

Sahabat, pernahkah Anda menatap orang-orang terdekat anda saat ia tidur? kalau belum, cobalah sekali saja menatap mereka saat sedang tidur. Saat itu yang tampak adalah ekspresi paling wajar dan paling jujur dari seseorang.

Seorang artis yang ketika di panggung begitu cantik dan gemerlap pun bisa jadi akan tampak polos dan jauh berbeda jika ia sedang tidur. Orang paling kejam di dunia pun jika tidur, sudah tak akan tampak wajah bengisnya.

Perhatikanlah ayah anda saat beliau sedang tidur. Sadarilah, betapa badan yang dulu kekar dan gagah itu kini semakin tua dan ringkih, betapa rambut-rambut putih mulai menghiasi kepalanya, betapa kerut merut mulai terpahat di wajahnya.Orang inilah yang rela melakukan apa saja asal perut kita kenyang dan pendidikan kita lancar.

Sekarang, beralihlah ke ibu anda. Hmm....kulitnya mulai keriput dan tangan yang dulu halus membelai - belai tubuh bayi kita itu kini kasar karena terpaan hidup yang keras. Orang inilah yang tiap hari mengurus kebutuhan kita. Orang inilah yang paling rajin mengingatkan dan mengomelin kita, semata-mata karena rasa kasih dan sayangnya itu sering kita salah artikan.

Cobalah menatap wajah orang-orang tercinta itu....ayah, ibu, suami, istri, kakak, adik, anak, sahabat...semuanya orang - orang yang tercinta. Rasakan energi cinta yang mengalir pelan-pelan saat menatap wajah lugu yang terlelap itu. Rasakan getaran cinta yang mengalir deras ketika mengingat betapa banyaknya pengorbanan yang telah di lakukan orang - orang itu untuk kebahagiaan anda. Pengorbanan yang kadang tertutupi oleh kesalah pahaman kecil yang entah kenapa selalu saja nampak besar.

Secara ajaib Tuhan mengatur agar pengorbanan itu bisa tampak lagi melalui wajah- wajah jujur mereka saat sedang tidur. Pengorbanan yang kadang melelahkan namun enggan mereka ungkapkan. Dan ekspresi wajah ketika tidur pun mengungkapkan segalanya, tanpa kata, tanpa suara dia berkata : " Betapa lelahnya aku hari ini" dan menyebab lelah itu ?.......juga untuk siapa dia berlelah - lelah?

Tak lain adalah suami yang bekerja keras mencari nafkah dan istri yang bekerja mengurus, mendidik juga mengurus rumah. Kakak, adik, anak, dan sahabat yang telah melewatkan hari - hari suka dan duka bersama kita.

Renungan untuk kita semua.....

Resapilah kenangan manis dan pahit yang pernah terjadi dengan menatap wajah - wajah mereka.....rasakan betapa kebahagian dan keharuan seketika membuncah jika mengingat itu semua........... bayangkan apa yang akan terjadi jika esok hari mereka "orang - orang terkasih itu tak membuka matanya.....selamanya!"


Jumat, 04 September 2009

Sukses Dimulai Dengan Keharusan

Saya yakin hampir semua orang memiliki tujuan untuk mempunyai uang yang banyak. Namun, walau mereka semua menginginkan itu, mengapa mereka belum juga mendapatkanya? Jawaban yang sederhana adalah karena apa yang mereka inginkan bukan merupakan sesuatu �keharusan� (MUST), melainkan hanya sebuah keinginan (WISH). Sang Juara sangat mengerti bahwa jika ia menginginkan sesuatu, hal tersebut harus dilakukan dengan cara berpikir HARUS (MUST). Dengan cara berpikir seperti ini, ia tidak mempunyai pilihan lain selain mencapai apa yang diinginkannya. Dengan dorongan KEHARUSAN, pikiran akan menggunakan cara berpikir yang berbeda untuk mencapainya. Dengan cara berpikir HARUS, ia akan mencari segala macam cara untuk mengambil apapun tindakan untuk mencapainya. Seringkali KEHARUSAN inilah yang dapat membangkitkan �raksasa� yang besar dalam diri kita. Mulailah saat ini juga untuk serius terhadap apa yang menjadi cita-cita Anda, pastikan bahwa Anda HARUS mencapainya tidak ada pilihan yang lain.

Ketika kita ingin menyelesaikan suatu pekerjaan, kadang-kadang ada saja rintangan atau hambatan yang seringkali mengganggu tahap penyelesaian suatu pekerjaan. Sebagai contoh, setelah beberapa bulan ngeblog, pada bulan maret 2009 saya lihat kok postingan saya hanya 4 artikel / bulan sangat sedikit sekali hingga saya membuat suatu deadline sendiri dimana Saya ingin sekali rutin minimal 2 kali dalam seminggu HARUS posting diblog ini, tapi kadang situasi tak mendukung karena suatu hal, pernah mengalami kerusakan akibat komputer tidak dapat mengakses windows, atau akibat virus yang mengakibatkan data hilang hingga harus di install ulang, pekerjaan offline yang juga turut menyita waktu, dan lain sebagainya sehingga saya merassa bahwa posting yang rencananya harus dilakukan minimal 2 kali seminggu tidak akan bisa terwujud.

Namun setelah saya pikir bahwa semuanya merupakan suatu KEHARUSAN dengan memberikan sedikit suntikan Motivasi pada diri bahwa bahwa jika saya tidak melakukan ini, maka blog ini tidak kaya akan konten sedangkan Google Loves Content. Sungguh akan merasa tidak nyaman jika blog saya miskin konten. Meskipun jika dibandingakan dengan master yang lain sangatlah jauh karena mereka dapat memposting setidaknya 1 artikel perhari bahkan ada yang sampai 5 artikle perhari tetapi setidaknya target ini yang harus saya capai mengingat masih membagi waktu dengan pekerjaan Offline. Komitmen saya untuk menantang diri saya sendiri membuat saya setiap hari memikirkan dan mengambil tindakan untuk dapat menyelesaikan pekerjaan ini. Akhirnya dengan komitmen semacam itu, saya bisa posting minimal seminggu 2 kali dan sebulan berarti 8 kali posting tidak boleh kurang, hasilnya setelah saya evaluasi, target tersebut terpenuhi.

Itu sekedar contoh kecil saja, pada setiap pekerjaan lainpun mungkin tidak akan jauh berbeda dan akan berhasil jika Anda Menerapkan prinsip HARUS. Jika kita serius untuk menyelesaikan sesuatu, berkomitmenlah dan buatlah keputusan yang tidak dapat Anda tarik lagi.


Rabu, 02 September 2009

Gempa Bumi Tasikmalaya dan Introspeksi Diri


Mungkin Anda bertanya, apa hubungannya gempa bumi dengan introspeksi diri? Kalau kita anggap Gempa Bumi yang terjadi kemarin berskala 7.3 SR dan diperkirakan terjadi 142 km barat daya Tasikmalaya pada pukul 14:55 WIB dimana guncangannya terasa hampir keseluruh bumi Jawa Barat ini, tak terkecuali, dari Jakarta sampai Jogja, bila kita anggap sebagai kejadian alam biasa, itu memang benar karena wilayah Indonesia khususnya Secara geologik, pulau Jawa merupakan kawasan episentrum gempa bumi karena dilintasi oleh patahan kerak bumi lanjutan patahan kerak bumi dari pulau Sumatera, yang berada dilepas pantai selatan pulau Jawa. Posisi Indonesia yang terletak di antara pertemuan tiga lempeng bumi yang besar yaitu Eurasia, Samudra Pasifik, dan Indo-Australia membuat perairan laut di sekitar kita sering mengalami gempa bumi dan kita akan selalu dituntut siap mengadapi bencana ini.

Tetapi jika kita lihat dari sisi masyarakat secara umum, ketika kemarin pada saat kejadian gempa masih mengguncang bumi, semua orang berhamburan keluar, mencari tempat yang agak luas atau lapangan, karena takut rumah-rumah roboh. Saat itu saya berada di Purwakarta bersama penduduk desa, terasa aroma mencekam, bagaimana tidak, banyak ibu-ibu yang membawa anak kecil dan para orang tua yang sudah lanjut usia berhamburan keluar rumah sambil tak henti-hentinya berzikir, menyebut dan mengagungkan Nama Allah, terlihat jelas raut kepanikan di wajah mereka, Cuma ada kejadian yang sempat membuat saya sedikit geli melihat seorang pemuda yang saya kenal sebagi preman dikampung itu, yang setahu saya anti-agama dan anti segala hal yang berbau religius. Apa dinyana, ketika gempa terjadi ia pun keluar bersama penduduk lainnya, dan mulutnya bezikir juga Ya Alah, Allahu Akbar! Ternyata takut juga ya.

Hingga ketika gempa mulai mereda, saat dirasa semuanya tenang, mungkin disitulah semua berpikir tentang sebuah kekuatan Yang Maha Besar, tak seorangpun yang bisa menghentikan kekuatan besar seperti itu dan kita ternyata masih sangat kecil dan tak berarti apa-apa dibandingkan dengan kekuatannya. Hatipun mengakui Maha Besar Allah.

Gempa bumi dan berbagai kejadian alam hanyalah cara atau alat saja bagi Allah, mungkin untuk mengingatkan kita di bulan suci Ramadahan ini. Bukan niat saya menghubung-hubungkan kejadian ini dengan suatu kepercayaan suatu agama, hanya kalau boleh sedikit memberikan opini dari orang yang sedikit ilmu ini, adakah orangnya yang tidak takut akan datang suatu musibah bahkan kematian? Saya yakin siapapun orangnya dan meskipun seorang yang tidak percaya akan Tuhan sekalipun, mereka akan takut dan khawatir jika terjadi musibah atau kematian. Sedangkan musibah dan kematian disetiap agama manapun hanya Tuhanlah yang menentukan. Setiap orang khawatir akan keselamatan keluarganya, mungkin beruntunglah bagi kita yang selamat dari gempa bumi ini, tapi bagaimana dengan mereka yang rumahnya rusak bahkan ditinggal mati orang yang dicintainya?

Sudah sewajarnya jika kita mentafakuri kejadian ini dan merenungkannya sebagi bahan introspeksi kedalam hati kita sejauh mana amal ibadah kita selama ini, Bahwasanya tak ada kekuatan yang lebih besar selain Allah, manusia sungguh sangat begitu kecilnya jika dihadapkan pada kekeuatan alam seperti itu. Coba saja kita bayangkan bagaimana jika gempa itu terus memerus tidak berhenti? Mungkin kerusakan dan musibah yang lebih besar terjadi. Sanggupkah kita bertahan dari guncangan yang terus menerus hingga menghancurkan segala yang ada?

Berkaca dari kejadian kemarin, memang sudah selayaknya kita tetap selalu mengingat Allah SWT dimanapun dan kapankun kita berada karena yang namanya musibah seperti gempa bumi bahkam musibah lain, ternyata selalu terjadi secara tiba-tiba tanpa peringatan terlebih dahulu dan hingga saat ini belum ada metode pendugaan secara akurat akan terjadinya gempa bumi.

Marilah kita bersama-sama memaknai kejadian ini untuk kita hidup menjadi lebih baik lagi dalam setiap rangkaian kerja dan doa yang kita lakukan sehari-hari sebagai ibadah kita hanya kepadaNya. Ingatlah bahwa kejadian ini sakali lagi bisa terjadi secara tiba-tiba. Saya pribadi mendoakan saudara-saudara kita yang meninggal semoga amal ibadahnya di terima di sisi Allah SWT dan bagi yang ditinggal atau pun yang kehilangan rumah semoga diberikan kesabaran. Amin.


Sabtu, 29 Agustus 2009

Si Pencuri Kue

Seorang wanita sedang menunggu di bandara suatu malam. Masih ada beberapa jam sebelum jadwal terbangnya tiba. Untuk membuang waktu, ia membeli buku dan sekantong kue di toko bandara, lalu menemukan tempat untuk duduk. Sambil duduk wanita itu membaca buku yang baru saja dibelinya. Dalam keasyikannya, ia melihat lelaki disebelahnya dengan begitu berani mengambil satu atau dua dari kue yang berada diantara mereka. Wanita tersebut mencoba mengabaikan agar tidak terjadi keributan. Ia membaca, mengunyah kue dan melihat jam. Sementara si Pencuri Kue yang pemberani menghabiskan persediaannya. Ia semakin kesal sementara menit-menit berlalu.

Wanita itupun sempat berpikir: "Kalau aku bukan orang baik sudah kutonjok dia!". Setiap ia mengambil satu kue, Si lelaki juga mengambil satu. Ketika hanya satu kue tersisa, ia bertanya-tanya apa yang akan dilakukan lelaki itu.

Dengan senyum tawa di wajahnya dan tawa gugup, Si lelaki mengambil kue terakhir dan membaginya dua. Si lelaki menawarkan separo miliknya sementara ia makan yang separonya lagi. Si wanita pun merebut kue itu dan berpikir: �Ya ampun orang ini berani sekali, dan ia juga kasar malah ia tidak kelihatan berterima kasih�. Belum pernah rasanya ia begitu kesal. Ia menghela napas lega saat penerbangannya diumumkan.

Ia mengumpulkan barang miliknya dan menuju pintu gerbang. Menolak untuk menoleh pada si "Pencuri tak tahu terima kasih". Ia naik pesawat dan duduk di kursinya, lalu mencari bukunya, yang hampir selesai dibacanya. Saat ia merogoh tasnya, ia menahan nafas dengan kaget. Disitu ada kantong kuenya, di depan matanya !!!

Koq milikku ada disini erangnya dengan patah hati. Jadi kue tadi adalah milik lelaki itu dan ia mencoba berbagi. Terlambat untuk minta maaf, ia tersandar sedih. Bahwa sesungguhnya dialah yang kasar, tak tahu terima kasih. Dan dialah pencuri kue itu !!!

Dalam hidup ini kisah pencuri kue seperti tadi sering terjadi. Kita sering berprasangka dan melihat orang lain dengan kacamata kita sendiri serta tak jarang kita berprasangka buruk terhadapnya.

Orang lainlah yang selalu salah
Orang lainlah yang patut disingkirkan
Orang lainlah yang tak tahu diri
Orang lainlah yang berdosa
Orang lainlah yang selalu bikin masalah
Orang lainlah yang pantas diberi pelajaran

Padahal

Kita sendiri yang mencuri kue tadi
Kita sendiri yang tidak tahu terima kasih.


Kita sering mempengaruhi, mengomentari, mencemooh pendapat, penilaian atau gagasan orang lain. Sementara sebetulnya kita tidak tahu betul permasalahannya.



Kamis, 27 Agustus 2009

Coba Renungkan Puisi Ini�


Kemenangan

Kau seorang yang biasa membual
Bahwa sesuatu yang besar
Akan kau capai pada suatu saat nanti
Sebenarnya kau hanya mau pamer
Berapa luas pengetahuanmu
Dan betapa jauh yang akan kau tempuh

Setahun sudah kita lewatkan
Gagasan baru apa yang muncul dibenakmu?
Berapa banyak peristiwa bernilai yang sudah kau lakukan?

12 bulan penuh ditanganmu
Apa yang sudah kau perbuat untuk meraih peluang-peluang baru?
Didaftar nama orang-orang berhasil, namamu tidak tercantum,
Jelaskan, kenapa?

Bukan, peluang yang kau tidak punya.
Seperti biasa�..kau tidak berbuat apa-apa.

Herbert Kauffman

Rabu, 26 Agustus 2009

Aku Mau Mama Kembali - Sebuah kisah teladan dari negeri China

Di Propinsi Zhejiang China, ada seorang anak laki yang luar biasa, sebut saja namanya Zhang Da. Perhatiannya yang besar kepada Papanya, hidupnya yang pantang menyerah dan mau bekerja keras, serta tindakan dan perkataannya yang menyentuh hati membuat Zhang Da, anak lelaki yang masih berumur 10 tahun ketika memulai semua itu, pantas disebut anak yang luar biasa.

Saking jarangnya seorang anak yang berbuat demikian, sehingga ketika Pemerintah China mendengar dan menyelidiki apa yang Zhang Da perbuat maka mereka pun memutuskan untuk menganugerahi penghargaan Negara yang Tinggi kepadanya. Zhang Da adalah salah satu dari sepuluh orang yang dinyatakan telah melakukan perbuatan yang luar biasa dari antara 1,4 milyar penduduk China. Tepatnya 27 Januari 2006 Pemerintah China, di Propinsi Jiangxu, kota Nanjing, serta disiarkan secara Nasional keseluruh pelosok negeri, memberikan penghargaan kepada 10 (sepuluh) orang yang luar biasa, salah satunya adalah Zhang Da.

Pada tahun 2001, Zhang Da ditinggal pergi oleh Mamanya yang sudah tidak tahan hidup menderita karena miskin dan karena suami yang sakit keras. Dan sejak hari itu Zhang Da hidup dengan seorang Papa yang tidak bisa bekerja tidak bisa berjalan, dan sakit-sakitan. Kondisi ini memaksa seorang bocah ingusan yang waktu itu belum genap 10 tahun untuk mengambil tanggungjawab yang sangat berat. Ia harus sekolah, ia harus mencari makan untuk Papanya dan juga dirinya sendiri, ia juga harus memikirkan obat-obat yang yang pasti tidak murah untuk dia. Dalam kondisi yang seperti inilah kisah luar biasa Zhang Da dimulai. Ia masih terlalu kecil untuk menjalankan tanggung jawab yang susah dan pahit ini. Ia adalah salah satu dari sekian banyak anak yang harus menerima kenyataan hidup yang pahit di dunia ini.

Tetapi yang membuat Zhang Da berbeda adalah bahwa ia tidak menyerah.

Hidup harus terus berjalan, tapi tidak dengan melakukan kejahatan, melainkan memikul tanggungjawab untuk meneruskan kehidupannya dan papanya. Demikian ungkapan Zhang Da ketika menghadapi utusan pemerintah yang ingin tahu apa yang dikerjakannya.

Ia mulai lembaran baru dalam hidupnya dengan terus bersekolah. Dari rumah sampai sekolah harus berjalan kaki melewati hutan kecil. Dalam perjalanan dari dan ke sekolah itulah, Ia mulai makan daun, biji-bijian dan buah-buahan yang ia temui. Kadang juga ia menemukan sejenis jamur, atau rumput dan ia coba memakannya. Dari mencoba-coba makan itu semua, ia tahu mana yang masih bisa ditolerir oleh lidahnya dan mana yang tidak bisa ia makan. Setelah jam pulang sekolah di siang hari dan juga sore hari, ia bergabung dengan beberapa tukang batu untuk membelah batu-batu besar dan memperoleh upah dari pekerjaan itu. Hasil kerja sebagai tukang batu ia gunakan untuk membeli beras dan obat-obatan untuk papanya. Hidup seperti ini ia jalani selama lima tahun tetapi badannya tetap sehat, segar dan kuat.

ZhangDa Merawat Papanya yang Sakit.


Sejak umur 10 tahun, ia mulai tanggungjawab untuk merawat papanya. Ia menggendong papanya ke WC, ia menyeka dan sekali-sekali memandikan papanya, ia membeli beras dan membuat bubur, dan segala urusan papanya, semua dia kerjakan dengan rasa tanggungjawab dan kasih. Semua pekerjaan ini menjadi tanggungjawabnya sehari-hari.

Zhang Da menyuntik sendiri papanya.

Obat yang mahal dan jauhnya tempat berobat membuat Zhang Da berpikir untuk menemukan cara terbaik untuk mengatasi semua ini. Sejak umur sepuluh tahun ia mulai belajar tentang obat-obatan melalui sebuah buku bekas yang ia beli. Yang membuatnya luar biasa adalah ia belajar bagaimana seorang suster memberikan injeksi/suntikan kepada pasiennya.

Setelah ia rasa ia mampu, ia nekad untuk menyuntik papanya sendiri. Saya sungguh kagum, kalau anak kecil main dokter-dokteran dan suntikan itu sudah biasa. Tapi jika anak 10 tahun memberikan suntikan seperti layaknya suster atau dokter yang sudah biasa memberi injeksi saya baru tahu hanya Zhang Da. Orang bisa bilang apa yang dilakukannya adalah perbuatan nekad, sayapun berpendapat demikian. Namun jika kita bisa memahami kondisinya maka saya ingin katakan bahwa Zhang Da adalah anak cerdas yang kreatif dan mau belajar untuk mengatasi kesulitan yang sedang ada dalam hidup dan kehidupannya. Sekarang pekerjaan menyuntik papanya sudah dilakukannya selama lebih kurang lima tahun, maka Zhang Da sudah trampil dan ahli menyuntik.

Aku Mau Mama Kembali

Ketika mata pejabat, pengusaha, para artis dan orang terkenal yang hadir dalam acara penganugerahan penghargaan tersebut sedang tertuju kepada Zhang Da, Pembawa Acara (MC) bertanya kepadanya, �Zhang Da, sebut saja kamu mau apa, sekolah di mana, dan apa yang kamu rindukan untuk terjadi dalam hidupmu, berapa uang yang kamu butuhkan sampai kamu selesai kuliah, besar nanti mau kuliah di mana, sebut saja. Pokoknya apa yang kamu idam-idamkan sebut saja, di sini ada banyak pejabat, pengusaha, orang terkenal yang hadir. Saat ini juga ada ratusan juta orang yang sedang melihat kamu melalui layar televisi, mereka bisa membantumu!� Zhang Da pun terdiam dan tidak menjawab apa-apa. MC pun berkata lagi kepadanya, �Sebut saja, mereka bisa membantumu� Beberapa menit Zhang Da masih diam, lalu dengan suara bergetar iapun menjawab, �Aku Mau Mama Kembali. Mama kembalilah ke rumah, aku bisa membantu Papa, aku bisa cari makan sendiri, Mama Kembalilah!� demikian Zhang Da bicara dengan suara yang keras dan penuh harap.

Saya bisa lihat banyak pemirsa menitikkan air mata karena terharu, saya pun tidak menyangka akan apa yang keluar dari bibirnya. Mengapa ia tidak minta kemudahan untuk pengobatan papanya, mengapa ia tidak minta deposito yang cukup untuk meringankan hidupnya dan sedikit bekal untuk masa depannya, mengapa ia tidak minta rumah kecil yang dekat dengan rumah sakit, mengapa ia tidak minta sebuah kartu kemudahan dari pemerintah agar ketika ia membutuhkan, melihat katabelece yang dipegangnya semua akan membantunya. Sungguh saya tidak mengerti, tapi yang saya tahu apa yang dimintanya, itulah yang paling utama bagi dirinya. Aku Mau Mama Kembali, sebuah ungkapan yang mungkin sudah dipendamnya sejak saat melihat mamanya pergi meninggalkan dia dan papanya.

Tidak semua orang bisa sekuat dan sehebat Zhang Da dalam mensiasati kesulitan hidup ini. Tapi setiap kita pastinya telah dikaruniai kemampuan dan kekuatan yg istimewa untuk menjalani ujian di dunia. Sehebat apapun ujian yg dihadapi pasti ada jalan keluarnya�ditiap-tiap kesulitan ada kemudahan dan Tuhan tidak akan menimpakan kesulitan diluar kemampuan umat-Nya.

Jadi janganlah menyerah dengan keadaan, jika sekarang sedang kurang beruntung, sedang mengalami kekalahan�.bangkitlah! karena sesungguhnya kemenangan akan diberikan kepada siapa saja yg telah berusaha sekuat kemampuannya.


Senin, 24 Agustus 2009

Enyahkan Mitos yang Menghambat Anda

Di negara kita ini, banyak sekali masyarakat yang mempercayai mitos-mitos menyesatkan. Ada kalangan tertentu yang mempercayai kekuatan gaib, mitos ilmu sesat yang membuat mereka menjadi kaya mendadak, mempercayai ramalan orang lain yang menyebutkan kesuksesan atau kegagalan mereka pada masa datang, padahal semua itu tidak layak untuk di percaya.

Dalam film juga ada orang yang percaya pada tuyul, ada yang mempercayai ilmu-ilmu tertentu yang membuat dagangannya menjadi laku dan seterusnya.
Hal-hal mistis seperti itu hanya dipercaya oleh orang yang tidak memiliki pijakan yang rasional dan tentu saja pijakan spiritual. Semua agama pasti menafikan kekuatan-kekuatan seperti itu.

Saat ini mitos-mitos itu berkembang bukan hanya mistis, melainkan ada mitos yang merusakkan pikiran seseorang. Mitos situ bisa berasal dari ucapan orang lain maupun dari pikiran dan ucapan kita sendiri.

Kekuatan pikiran itu terkadang membuat kita berhenti berkembang.

Pikiran dan ucapan seperti :

�Iya, tapi aku sudah terlalu tua,�
�Mungkin saja bisa, tapi itu sulit sekali,�
�Aku masih terlalu muda, nanti sajalah,�
�Iya sih, tapi itu bukan level ku,�
�Waduh, itu bukan tugasku,�
�Tapi, itu kan masih lama, nanti-nanti sajalah,�
�Iya, tapi�..,�
�Mungkin, tapi�..,�
�Bisa saja, tapi�...,�
�Tapi aku bukan dari keluarga sukses�,�
�Mungkin bintang dan shio ku tidak cocok dengan tahun ini,�
�Pendidikanku rendah jadi aku tidak bisa..,�

Dan masih banyak lagi ungkapan-ungkapan serupa yang pada dasarnya tidak percaya pada kemampuan diri sendiri dan itu yang disebut dinding tak kasat mata yang menghalangi segala kemajuan Anda. Inilah yang harus bisa diatasi dan di eliminasi dari pikiran kita, karena hal itu akan berpengaruh pada bagaimana cara kita bertindak nantinya.

Tinggalkan jauh-jauh mitos-mitos tersebut dari pikiran kita. Kesuksesan ada karena usaha keras dan karunia Allah semata. Kita tidak membutuhkan pendidikan yang tinggi untuk sukses.

Tidak perlu menunggu tua untuk bisa kaya, atau tidak harus merasa tua untuk mulai belajar dan berusaha. Kita tak harus menjadi pejabat dan lahir dari keturunan kaya untuk berhasil. Kita hanya perlu untuk belajar, memikirkan, merencanakan, mengerjakan dan berusaha bergerak dan pantang menyerah.

Ya kesuksesan bisa kita raih asal kita terus memeperjuangkannya. Ken Blanchard sering mengatakan �people who feel good about themselves produce good result.�

Jadi enyahkan mitos-mitos yang menghambat kita. Sebenarnya mitos-mitos merupakan dinding tak kasat mata yang membatasi diri kita untuk berkembang dan lebih sukses lagi.


Kamis, 20 Agustus 2009

Dua Konsep Kesuksesan ini Harus Seimbang

Dalam banyak buku pengembangan diri sering terdapat dua pola pikir yang berbeda. Di satu sisi, terkenal dengan konsep yang menekankan bahwa sukses sangat berhubungan dengan pencapaian material dan untuk mendapatkan itu sesorang harus selalu terus menerus menetapkan sasaran atau goal yang tinggi untuk dicapai. Tentu saja cara berpikir ini merupakan cara berpikir seseorang yang ingin maju. Namun berhati-hatilah, karena seringkali dalam proses pengejaran ini banyak yang tetap merasa tidak puas, bahkan merasa rendah diri karena sejujurnya kita tidak dapat mengejar semua keinginan kita. Disisi lain ada juga konsep yang mengagung-agungkan sikap yang selalu bersyukur. Dengan dasar yang sering kali dihubung-hubungkan dengan religi, konsep ini memakai perisai bahwa kita mesti bersyukur atas apa yang kita miliki untuk menemukan kebahagiaan yang abadi. Pendekatan seperti itu juga mengandung bahaya, khususnya bagi mereka yang tidak mengerti dan tidak berusaha untuk mengejar mimpi-mimpi yang sebenarnya dapat diwujudkan.

Ambil hikmah dari seorang Nelson Mandela, seorang yang berjiwa besar yang mampu mengampuni musuh-musuhnya dan terus berjuang untuk menjadi lebih baik lagi. Nelson mengingatkan kita dengan kata-kata bijaknya bahwa setelah seseorang memanjat bukit yang tinggi, ia akan menyadri bahwa ternyata masih banyak bukit tinggi lainnya yang harus didaki.

Ia mengambil waktu sejenak untuk menikmati pemadangan sekelilingnya dan melihat kembali jalan-jalan yang telah ditempuh dengan membawanya sampai disini. Akan tetapi, ia hanya boleh berhenti sejenak, karena dibalik keberhasilan yang diraihnya terdapat juga beban tanggung jawab yang harus dipikul. Ia juga tidak berani untuk berhenti sampai di sini, karena perjalannya belum berakhir. Milikilah cara berpikir yang selalu bersyukur atas pencapaian yang telah Anda raih saat ini, naum dibalik kesuksesan yang Anda raih terdapat pula tanggung jawab yang sama besarnya untuk tidak berhenti namun melanjutkan perjalanan yang lebih menantang lagi. Dengan demikian, hidup ini menjadi seimbang.

Jika Anda ingin maju, lihatlah keatas-lihatlah mereka yang telah meraih sukses yang lebih besar dari pada yang Anda miliki. Hal ini akan terus mendorong Anda untuk mengeluarkan yang terbaik dari diri Anda. Namun , jika Anda ingin bersyukur dan berterima kasih atas apa yang Anda milik, lihatlah ke bawah-lihatlah mereka yang bernasib lebih buruk daripada Anda. Dengan sikap ini, Anda akan lebih beryukur dan berterimakasih kepada sang pencipta. Kedua konsep inilah yang harus dijaga agar tetap simbang.

Tips


Tahukah Anda bahwa cara tercepat dan termudah untuk mengubah sikap yang negatif menjadi positif adalah dengan mengembangkan sebuah sikap yang bersyukur. Buatlah sebuah daftar syukur Anda (Gratitude List), tulislah sebanyak-banyaknya daftar syukur ini. Mugkin daftar ini berupa pekerjaan yang Anda miliki saat ini, keluarga yang Anda miliki, kendaraan yang Anda miliki, kesehatan atau prestasi yang telah Anda raih. Lihatlah daftar ini setiap pagi sebelum Anda bekerja atau ketika Anda sedang tidak bersemangat atau terpuruk. Dengan hati yang lapang dan penuh syukur Anda dapat memulai setiap hari dengan semangat dan ucapkan terimakasih kepada Sang Pencipta. Anda akan menjadi magnet yang menarik hal-hal yang Anda syukuri. Tanyakanlah pertanyaan ini, �Hal apa yang saya syukuri selama ini?�


Rabu, 19 Agustus 2009

Hukum Pygmalion (Hukum Berpikir Positif)

Sebenarnya bukan hal baru mengenai hukum ini, tapi saya sengaja posting lagi karena ternyata cukup bagus buat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Intinya adalah pikiran positif untuk memandang segala sesuatu kejadian dari sudut pandang yang baik. Minimal dapat meredam parasangka buruk untuk menata hati dan jiwa ini menjadi lebih bersih. Apalgi menjelang Ramadhan ini sudah tentu pikiran jiwa dan hati kita harus dijaga dari hal-hal yang dapat merusak ibadah kita dan buat yang sudah tahu, sekedar mengingatkan saja.

Pygmalion adalah seorang pemuda yang berbakat seni memahat. Ia sungguh piawai dalam memahat patung. Karya ukiran tangannya sungguh bagus.Tetapi bukan kecakapannya itu menjadikan ia dikenal dan disenangi teman dan tetangganya.

Pygmalion dikenal sebagai orang yang suka berpikiran positif. Ia memandang segala sesuatu dari sudut yang baik.

� Apabila lapangan di tengah kota becek, orang-orang mengomel, tetapi Pygmalion berkata, "Untunglah, lapangan yang lain tidak sebecek ini."

� Ketika ada seorang pembeli patung ngotot menawar-nawar harga, kawan-kawan Pygmalion berbisik, "Kikir betul orang itu." Tetapi Pygmalion berkata, "Mungkin orang itu perlu mengeluarkan uang untuk urusan lain yang lebih perlu".

* Ketika anak-anak mencuri apel dikebunnya, Pygmalion tidak mengumpat. Ia malah merasa iba, "Kasihan,anak-anak itu kurang mendapat pendidikan dan makanan yang cukup di rumahnya."

Itulah pola pandang Pygmalion. Ia tidak melihat suatu keadaan dari segi buruk, melainkan justru dari segi baik. Ia tidak pernah berpikir buruk tentang orang lain; sebaliknya, ia mencoba membayangkan hal-hal
baik dibalik perbuatan buruk orang lain.

Pada suatu hari Pygmalion mengukir sebuah patung wanita dari kayu yang sangat halus. Patung itu berukuran manusia sungguhan. Ketika sudah rampung, patung itu tampak seperti manusia betul. Wajah patung itu tersenyum manis menawan, tubuhnya elok menarik. Kawan-kawan Pygmalion berkata, "Ah,sebagus bagusnya patung, itu cuma patung, bukan isterimu."

Tetapi Pygmalion memperlakukan patung itu sebagai manusia betul. Berkali-kali patung itu ditatapnya dan dielusnya. Para dewa yang ada di Gunung Olympus memperhatikan dan menghargai sikap Pygmalion, lalu mereka memutuskan untuk memberi anugerah kepada Pygmalion,yaitu mengubah patung itu menjadi manusia betul. Begitulah, Pygmalion hidup berbahagia dengan isterinya itu yang konon adalah wanita tercantik di seluruh negeri Yunani.

Nama Pygmalion dikenang hingga kini untuk mengambarkan dampak pola berpikir yang positif. Kalau kita berpikir positif tentang suatu keadaan atau seseorang, seringkali hasilnya betul-betul menjadi positif.

Misalnya,
* Jika kita bersikap ramah terhadap seseorang, maka orang itupun akan menjadi ramah terhadap kita.

* Jika kita memperlakukan anak kita sebagai anak yang cerdas, akhirnya dia betul-betul menjadi cerdas.

* Jika kita yakin bahwa upaya kita akan berhasil, besar sekali kemungkinan upaya dapat merupakan separuh keberhasilan.

Dampak pola berpikir positif itu disebut dampak Pygmalion.

Pikiran kita memang seringkali mempunyai dampak fulfilling prophecy atau ramalan tergenapi, baik positif maupun negatif.

Kalau kita menganggap tetangga kita judes sehingga kita tidak mau bergaul dengan dia, maka akhirnya dia betul-betul menjadi judes.

* Kalau kita mencurigai dan menganggap anak kita tidak jujur,akhirnya ia betul-betul menjadi tidak jujur.

* Kalau kita sudah putus asa dan merasa tidak sanggup pada awal suatu usaha, besar sekali kemungkinannya kita betul-betul akan gagal.

Pola pikir Pygmalion adalah berpikir, menduga dan berharap hanya yang baik tentang suatu keadaan atau seseorang. Bayangkan, bagaimana besar dampaknya bila kita berpola pikir positif seperti itu. Kita tidak akan berprasangka buruk tentang orang lain.

Kita tidak menggunjingkan desas-desus yang jelek tentang orang lain. Kita tidak menduga-duga yang jahat tentang orang lain.

Kalau kita berpikir buruk tentang orang lain, selalu ada saja bahan untuk menduga hal-hal yang buruk. Jika ada seorang kawan memberi hadiah kepada kita, jelas itu adalah perbuatan baik. Tetapi jika kita berpikir buruk,kita akan menjadi curiga, "Barangkali ia sedang mencoba membujuk," atau kita mengomel, "Ah, hadiahnya cuma barang murah." Yang rugi dari pola pikir seperti itu adalah diri kita sendiri.Kita menjadi mudah curiga. Kita menjadi tidak bahagia. Sebaliknya, kalau kita berpikir positif, kita akan menikmati hadiah itu dengan rasa gembira dan syukur, "Ia begitu murah hati. Walaupun ia sibuk, ia ingat untuk memberi kepada kita."

Warna hidup memang tergantung dari warna kaca mata yang kita pakai.

* Kalau kita memakai kaca mata kelabu, segala sesuatu akan tampak kelabu. Hidup menjadi kelabu dan suram. Tetapi kalau kita memakai kaca mata yang terang, segala sesuatu akan tampak cerah. Kaca mata yang berprasangka atau benci akan menjadikan hidup kita penuh rasa curiga dan dendam.Tetapi kaca mata yang damai akan menjadikan hidup kita damai.

Hidup akan menjadi baik kalau kita memandangnya dari segi yang baik. Berpikir baik tentang diri sendiri. Berpikir baik tentang orang lain. Berpikir baik tentang keadaan. Berpikir baik tentang Tuhan.

Dampak berpikir baik seperti itu akan kita rasakan. Keluarga menjadi hangat. Kawan menjadi bisa dipercaya. Tetangga menjadi akrab. Pekerjaan menjadi menyenangkan. Dunia menjadi ramah. Hidup menjadi indah. Seperti Pygmalion, begitulah.

MAKE SURE YOU ARE PYGMALION and the world will be filled with positive people only............how nice!!!!


Minggu, 16 Agustus 2009

Menunggu Sampai Benar-benar Terasa Sangat Menyakitkan.

Mengapa begitu banyak orang sampai mampu terinspirasi baik oleh buku�buku ataupun pembicara motivasi, namun belum juga mengambil tindakan untuk berubah? Jawabannya sederhana, karena tuntutan akan perubahan itu belum sampai pada tarap yang sangat menyakitkan. Suatu perubahan terjadi dalam hidup seseorang bukan karena sikapnya tiba-tiba berubah menjadi lebih positif, namun perubahan itu terjadi ketika seseorang tidak bisa lagi menerima kondisinya saat ini. Bahkan perubahan positif dalam hidup kita terjadi ketika kita merasa sangat negatif dengan keadaan itu.

Pernahkah Anda mempunyai pengalaman berlari tanpa alas kaki diatas aspal yang panas siang hari? Begitu Anda merasakan panas yang membakar kaki Anda seketika juga Anda membuat keputusan. Anda mungkin akan berlari kembali kearah dari mana Anda berasal atau Anda mungkin akan berlari secepat mungkin ke arah yang ingin Anda tuju. Satu-satunya yang tidak pernah terpikirkan akan Anda lakukan adalah berdiri diam sampai menunggu kulit telapak kaki Anda melepuh. Kesakitan Adalah motivator yang sangat kuat, yang akan mendorong kita untuk berubah.

Perumpamaan diatas terlihat sangat masuk akal, namun berapa sering kita tidak bergerak ke kiri atau ke kanan ketika perubahan dituntut dalam diri kita. Contoh, Anda membenci pekerjaan Anda dan sangat mengetahui bahwa perusahaan juga tidak melihat adanya kemungkinan untuk mempromosikan Anda dalam waktu lima tahun kedepan. Namun Anda belum juga berubah. Jika hal ini terjadi dengan Anda berarti Anda sama tidak masuk akalnya dengan mereka yang berdiri diatas aspal panas tanpa memikirkan untuk bergerak ke kiri atau ke kanan. Atau mungkin Anda menunggu kemungkinan terburuk terjadi, baru Anda terpaksa mengambil tindakan.

Ingatlah, sesuatu tidak akan berubah, jika Anda tidak mengambil tindakan untuk berubah. Janganlah menunggu sampai semuanya hancur baru Anda ingin berubah, karena pada saat itu mungkin sudah terlambat. Banyak orang yang melewatkan hari-harinya dengan mengeluh dan mengeluh mengenai keadaan hidupnya, kurang uang yang dimiliki, bahkan tentang mimpi-mimpimya yang lama kelamaan pudar dimakan waktu. Orang-orang itu meraung raung kesakitan dengan hidupnya saat ini tanpa mengambil tindakan untuk mengubahnya. Mereka tidak merasa bahagia namun belum sampai terdesak untuk mengubah kehidupannya. Sayangnya, seringkali mereka akhirnya gagal seperti seekor kodok amfibi yang dipanaskan dengan suhu perlahan-lahan tanpa sadar mereka tidak mempunyai kekuatan lagi untuk melompat keluar dari impitan kehidupan ini. Ada dua pilihan pada akhirnya bagi mereka yaitu tetap merasakan kesakitan yang dialaminya dan terus mengeluh atau bangkit dan mengubah kenyataan hidup ini.
The choise is your!


Kamis, 13 Agustus 2009

Apa Pekerjaan Anda?

Apa yang akan Anda jawab ketika seseorang bertanya kepada Anda, �Apa pekerjaan Anda?� Apakah Anda menjawab bahwa Anda seorang salesman diperusahaan XYZ? Atau anda seorang ibu rumah tangga? Atau Anda adalah seorang guru? Salahkah Anda dengan jawaban itu? Tentu saja tidak. Namun pernahkah Anda berpikir bahwa apapun pekerjaan Anda haruslah menggoreskan makna yang dalam bagi Anda.

Ketika John F. Kennedy mencanangkan proyek raksasa mengirimkan manusia ke bulan, Bangsa Amerika serikat bahu membahu membantu pemerintahnya untuk mewujudkan impian itu. Pada suatu hari presiden Kennedy ingin mnegunjungi tempat persiapan pembuatan roket Apollo untuk memastikan progress pembuatannya. Pagi-pagi benar, staf keamanan JFK menyusuri ruangan-ruangan ditempat itu untuk memastikan tidak ada hal yang berbahaya bagi sang presiden. Ketika ia memasuki sebuah ruangan, ia bertemu dengan seorang tenaga pembersih yang sedang menyapu ruangan itu. Sang staf keamanan itu dengan curiga menegur orang itu dengan berkata, �Sedang apa kami disini?� Petugas pembersih itu dengan lantang menjawab, "saya sedang membantu bangsa ini mengirim manusia ke bulan.� Sungguh jawaban yang sangat mempesona dari seorang yang bangga akan pekerjaannya.

Seorang Agen property ketika ditanya apa pekerjaannya, dengan semangat menjawab, � Saya membantu orang-orang menemukan istana idaman dengan lingkungan yang terbaik.�
Seorang Agen asuransi akan berkata. �Saya membantu setiap keluarga untuk mendapatkan jaminan yang lebih pasti akan masa depan mereka.� Demikian juga ketika saya ditanya apa tujuan saya membuat blog ini? Dengan semangat akan saya jawab,�Saya ingin membantu sebanyak mungkin orang untuk meraih impiannya dan memiliki semangat hidup yang tinggi.�

Tips

Buatlah arti yang dalam terhadap apa yang Anda kerjakan; berikanlah emosi, kebanggan dan arti positif bagi pekerjaan Anda. Ciptakanlah sebuah kalimat yang antusias mengenai apa yang Anda kerjakan. Intinya jika kita membuat visi yang mendorong semangat kita, kita akan merasa hidup ini jauh lebih berarti.

Kalimat Antusias yang menggambarkan pekerjaan Anda :

Pekerjaan saya adalah :�������������������������.
Silahkan isi sendiri sesuai dengan profesi Anda.


Rabu, 12 Agustus 2009

Failure (Kegagalan)



If you don�t at first succeec, failure must be your thing.
Failure is an attitude before it�s an outcome.
If you can�t handle failure, you can�t handle success.
People take failure personally because they take success personally.
Success is going from failure to failure without loss of enthusiasm..

Failure is eithers a stepping stone or a tombstone.
Failure breeds innovation not defeat.
There is no failure, only feed back.
Test fast, fail fast, adjust fast.
Failure is the cost of achievement.
Learn to laught at yourself � everyone else does.
Failure is an opportunity to begin again more intelligently.
I tried and failed; I tried again and succeeded.


Jhon Maxwell



Kegagalan

Jika saat pertama Anda belum sukses, maka kegagalanlah yang Anda raih.
Kegagalan adalah suatu sikap, sebelum berubah menjadi suatu hasil.
Jika Anda tidak mampu menangani kegagalan, Anda tidak mampu menangani kesuksesan.
Orang menanggapi kegagalan sebagai suatu hal yang personal karena mereka juga menanggapi kesuksesan secara personal.
Kesuksesan adalah proses melewati kegagalan demi kegagalan tanpa kehilangan semangat antusias.
Kegagalan bisa merupakan batu pijakan atau batu sadungan.
Kegagalan melahirkan inovasi, bukannya kekalahan.
Tidak ada kegagalan, hanyalah umpan balik.
Ujilah dengan cepat, gagallah cepat, dan perbaikilah dengan cepat.
Kegagalan adalah biaya dari sebuah kemajuan.
Belajarlah untuk mentertawakan diri Anda, setiap orang juga melakukannya.
Kegagalan adalah sebuah kesempatan untuk memulai sekali lagi dengan lebih cerdas.
Saya mencoba dan gagal; saya mencoba sekali lagi dan akhirnya berhasil.

Kamis, 06 Agustus 2009

Mbah Surip, Biarkan Indonesia Mengenang Mu


Drama kehidupan sosok sederhana tetapi fenomenal Mbah Surip telah berakhir, namun kenangan akan kebersahajaannya tetap akan melekat di hati penggemarnya. Kepolosan dan kesederhanaan yang telah menyihir bangsa ini untuk sesaat melupakaan hiruk pikuk pesta demokrasi yang baru saja usai. Seperti yang dikutip dari kompas.com bahwa kehadiran Mbah Surip layaknya sebuah meteor yang melintasi jagat hiburan ditanah air yang tiba-tiba lenyap ditelan kabut. Ya.. walau sekejap tapi sempat menerangi dan memberi warna tersendiri dalam kahazanah musik Indonesia. Kehidupan sederhana yang Ia lakoni memang telah menginspirasi banyak orang saat ini bahwasanya memang benar puncak dari segala hal di dunia ini adalah kesederhanaan. Saya pernah mendengar ungkapan yang masih saya ingat sampai saat ini bahwa kesederhanaan adalah puncak dari sebuah kesempurnaan. Sekilas ungkapan tersebut terasa berlebihan tetapi pada kenyataannya memang demikianlah adanya.

Dari berbagai media dan teman terdekat yang mengenalnya, Mbah Surip sangat membumi dan menjalani kesehariannya dengan sederhana. Demi menggapai impian yang sesuai dengan hati nuraninya, mungkin setiap hari semenjak meninggalkan kemapanan dan memilih seni sebagi tujuan hidupnya, Mbah Surip rela menggeladang, dengan hanya membawa sebuah gitar kopong, tidur dimana saja, kehidupan yang dijalaninya seolah mengalir bagai air, apa adanya. Hingga menjelang senja usianya barulah benih-benih perjuangan yang dia tabur semasa muda bisa ia petik walaupun dinikmati hanya sesaat. Bahkan setelah ia mulai terkenal baru-baru ini dengan fenomenal, tetap saja sosok sederhananya tidak pernah berubah. Manggung tak pernah membawa asisten, cukup diantar anaknya, naik motor saja sudah cukup, tak pernah membawa peralatan musik canggih seperti kebanyakan musisi kita, cukup hanya menggunakan gitar kopong dan ada segelas kopi Mbah Surip bahagia bisa menghibur. Dia mempunyai cara tersendiri dalam berkesenian dan memaknai hidupnya.

Menurut Dirut Manajemen Kampung Artis, lembaga yang membantu artis-artis yang sedang "naik daun "untuk mengelola bisnisnya, Sujama Trisnadi, ternyata hanya 5 % dari kegiatannya sehari-hari yang betul-betul digunakannya dengan nilai komersil, sisanya digunakan merupakan kegiatannya sendiri, bersama teman-temannya, yang bukan komersial dan sekadar menyenangkan masyarakat.

Hmm...menurut Saya jika begitu sosok seperti Mbah Surip adalah sosok sebagai seorang seniman sejati. Jika benar dalam berkesenian hanya untuk menghibur secara sukarela dan menyenangkan masyarakat tanpa mendahulukan nilai-nilai komersil seperti umumnya artis di negeri ini.

Dan satu lagi dari kisah perjalannya hidupnya, ada sebuah pelajaran yang bisa dipetik yaitu bahwa cita-cita yang tinggi bukan sebuah kemustahilan untuk didapat. Usia tua bukanlah penghambat untuk menggapai cita-cita. Banyak contoh selain Mbah Surip di dunia ini yang sukses di usia tua walaupun secara harfiah kesuksesan yang didapat dirasakannya hanya sekejap namun semua itu tidaklah sia-sia daripada tidak sama sekali karena akhir kehidupan tidaklah ada seorangpun yang dapat mengetahuinya. Akan lebih baik mengisinya setiap saat dengan hal-hal yang bermanfaat dan terus berkarya walaupun hingga usia senja.

Selamat jalan Mbah Surip, Semoga kesederhanaan mu dapat mengilhami jutaan hati rakyat Indonesia yang terbelit kapitalisme. Pergilah dengan tenang sebab amal mu membuat senyum bangsa ini tak akan sia-sia. Raga mu boleh mati tapi semangat dan inspirasi mu takkan pernah mati. Biarkan Indonesia mengenang jargon mu ....I Love U Full�. Ha Ha Ha�..



Rabu, 05 Agustus 2009

Waktu (Tidak) Akan Menyembuhkan

Ada pepatah mengatakan,�waktu akan mengobati yang terluka.� Semua orang merasakan pedihnya sebuah pengalaman pahit, apakah ditinggal kekasih, dihina orang, bahkan seringkali kematian sesorang yang dekat. Memang kalau dipikir-pikir sesuatu hal yang membuat kita sedih sedikit-sedikit akan berlalu. Namun tidak sedikit orang yang masih sulit melupakan dendam ataupun kenangan buruk. Ada yang berharap bahwa hal itu akan berlalu seiring dengan waktu, namun buktinya banyak yang tidak dapat melupakan insiden yang lalu bahkan menjadi trauma.

Memang benar dengan berjalannya waktu, kesakitan dan kepedihan akan berlalu. Namun hal itu tidak berlaku begitu saja, hal itu berlalu karena Andalah yang membuat keputusan itu. Didalam hidup ini, kita tidak luput dari orang-orang yang menyakiti perasaan kita dan juga tidak luput berbuat salah pada orang lain, baik sepengetahuan kita maupun tanpa sepengetahuan kita. Merupakan hal yang tidak mudah untuk memaafkan seseorang yang pernah bersalah kepada kita namun yang lebih sulit lagi adalah meminta maaf kepada mereka yang pernah kita sakiti.

Sikap memaafkan orang-orang yang pernah bersalah kepada kita adalah sikap yang dimiliki oleh orang-orang berkarakter kuat. Tindakan mamaafkan adalah tindakan dari seseorang untuk melupakan kesalahan orang lain, baik diketahui oleh orang yang kita anggap bersalah ataupun tidak diketahuinya. Dengan memaafkan kita telah meringankan beban, pikiran, tenaga dan waktu kita. Dendam ataupun kebencian adalah sesuatu yang dapat menghambat kemajuan kita. Tindakan memaafkan seringkali jauh lebih bermanfaat bagi si pemaaf dibandingkan bagi yang dimaafkan. Janganlah pasif menunggu dan berharap waktu akan menyembuhkan hati yang terluka, karena Andalah yang berhak mengampuni siapapun yang bersalah kepada Anda. Maafkanlah mereka yang menyakiti hati Anda, dengan melakukan hal ini Anda telah selangkah lebih maju menyongsong hidup yang lebih berharga.

Hal kedua adalah keberanian untuk meminta maaf karena kita melakukan kesalahan. Tindakan ini lebih sulit daripada tindakan yang pertama dan tidak heran orang-orang yang berkarakter lebih kuatlah yang mampu meminta maaf. Banggalah akan diri Anda jika Anda mampu memaafkan orang lain yang bersalah pada Anda dan juga bersiapalah untuk meminta maaf jika Anda yang bersalah.

Tips


Apakah saat ini ada orang yang pernah menyakiti diri Anda? Jika ada, apakah Anda ingin mengambil tindakan untuk memaafkannya? Kedua apakah Anda pernah merasa berbuat salah kepada sesorang yang belum menyatakan permintaan maaf Anda? Jika ya, selesaikanlah masalah itu dengan meminta maaf dan majulah melangkah dalam hidup yang lebih baik lagi.


Senin, 03 Agustus 2009

2 Kunci Sukses Sederhana


Mungkin ini adalah sebuah prinsip sederhana yang keduanya saling berkaitan dimana setiap orang sebenarnya sudah mengetahuinya, tetapi begitu sulit melaksanakannya. Alhasil sukses pun tak kunjung mendekatinya. Mengapa seringkali kita bertindak tidak sesuai dengan keinginginan kita? Mengapa seringkali kita bahkan melakukan apa yang semestinya kita hindari? Jawabannya adalahkarena apa yang tidak ingin kita lakukan atau kita hindari mendatangkan suatu �kenikmatan� sementara. Contoh sederhana, mungkin Anda tahu bahwa berolahraga rutin pada pagi hari dapat memberikan Anda tubuh yang sehat. Namun mengapa Anda sering mengalah untuk tidak bangun dari tempat tidur dari pada melakukan olahraga? Tentu jawabannya karena menikmati ranjang dan tidur yang lebih lama langsung mendatangkan �kenikmatan� sementara dan merupakan pilihan yang lebih mudah dibandingkan jika harus bangun dan berolahraga.

1. Menunda Kenikmatan (delayed gratification)

Seorang juara mengetahui prinsip sukses yang sebenarnya adalah dengan menunda kenikmatan. Seorang juara mengetahui bahwa sering kali ia harus membayar terlebih dahulu baru dapat menikmati hasilnya kemudian. Disisi lain, seorang pecundang lebih mementingkan kenikmatan sesaat (instant gratification) namun mereka lupa bahwa hal ini akan mendatangkan kerugian yang besar pada masa mendatang.

Brian Tracy secara tajam mengingatkan bahwa kemampuan kita untuk mendisiplinkan diri dengan menunda kenikmatan akan mendatangkan kesuksesan yang besar dikemudian hari dan sikap ini merupakan prasyarat bagi mereka yang ingin sukses.

2. Disiplin diri (self discipline)

Disiplin diri adalah kata kunci yang jarang dicari bahkan sering dihindari oleh kebanyakan orang. Dispilin diri adalah kemampuan untuk memaksa diri Anda melakukan apa yang harus dilakukan pada waktu yang ditentukan dan tetap berkomitmen untuk melakukannya, baik Anda suka maupun tidak.

W. Clement stone mempunyai prinsip yang ia ajarkan diperusahaanya, yaitu dengan melakukan affirmation (penegasan berulang) sebanyak 50 kali setiap pagi yang berbunyi,�Do It Now!...Do It Now!� Hal ini dimungkinkan agar dengan affirmasi tersebut secara tidak sadar akan mambawa dampak pada otak untuk mempengaruhinya sehingga disiplin secara tidak sadar pula terbentuk dan menjadi kebiasaan untuk segara melakuakan pekerjaan apa yang semestinya segera dilakukan.

Renungkanlah pekerjaan-pekerjaan yang diperhadapkan dalam hidup kita. Kebanyakan dari pekerjaan itu adalah hal-hal yang tidak terlalu sulit. Contoh, bangun pagi lebih awal, berolahraga secara teratur tiap minggu, meluangkan waktu 5 � 10 menit untuk merencanakan tugas yang harus diselesaikan setiap hari, membaca sepuluh lembar halaman buku setiap hari, menjaga sikap agar selalu positif dalam menghadapi tantangan. Sekilas pekerjaan-pekerjaan tersebut tidaklah memerlukan tenaga dan pikiran yang besar, namun yang menjadi tantangan bagi kita adalah menjadikan pekerjaan itu menjadi sebuah kebiasaan yang rutin dilakukan.

Ingatlah untuk selalu menuntaskan pekerjaan yang harus diselesaikan hari ini. Tunda kenikmatan dan disiplinkan diri Anda. Jika Anda telah mengambil tindakan , lama kelamaan Anda akan bertambah semangat untuk menyelesaikannya. Namun jika Anda terus menunda, ketakutan akan bertambah besar.

Source image www.mystere-d.com


Minggu, 02 Agustus 2009

Bersyukurlah atas dirimu apa adanya...


Saat aku meloncat dari atas gedung............

Kulihat di lantai 10, Ujang yang gagal jadi caleg sedang minum obat anti depresi.

Di lantai 9, Halim memergoki Istrinya sedang bercinta dengan sahabatnya.

Di lantai 8, kulihat suami istri yang aku tahu harmonis dan saling mencintai sedang bertengkar dan saling memukul.

Di lantai 7, Udin yang pengangguran terus membeli koran untuk mencari lowongan kerja tiap hari.

Dilantai 6, Maya seorang mahasiswi cantik bertengkar meminta pertanggungjawaban pacar yang menghamilinya.

Kulihat Robby yang biasanya kuat dan tabah sedang menangis di lantai 5.

Di lantai 4, Tuan Wijaya yang sangat dihormati publik sedang mencoba baju dalam istrinya.

Di lantai 3, Kakek Ahdi sedang mengharapkan seseorang datang mengunjunginya.

Di lantai 2, Tante Yeni sedang memandangi foto suaminya yang sudah meninggal 6 bulan lalu.

Sebelum aku melompat dari gedung, kupikir aku orang yang paling malang

Sekarang aku sadar bahwa setiap orang punya masalah dan kekhawtirannya sendiri

Setelah kulihat semuanya itu, aku tersadar bahwa ternyata keadaanku sebenarnya tidak begitu buruk

Semua orang yang kulihat tadi sekarang sedang melihat aku...

Kurasa setelah mereka melihatku sekarang, mungkin mereka merasa bahwa situasi mereka sama sekali tidak buruk.

"Be grateful for whoever you are....coz if u compare it to others, u'll be suprised of their secret life "

"Bersyukurlah atas dirimu apa adanya... karena bila kamu membandingkan dengan orang lain, kamu akan terkejut dengan rahasia hidup mereka"


Kamis, 30 Juli 2009

Membeli kebahagiaan dengan uang, cukupkah?

"Bagi dunia kau hanya seseorang, tapi bagi seseorang kau adalah dunianya�

Seperti biasa Andrew, Kepala Cabang di sebuah perusahaan swasta terkemuka di Jakarta, tiba di rumahnya pada pukul 9 malam.

Tidak seperti biasanya, Sarah, putri pertamanya yang baru duduk di kelas tiga SD membukakan pintu untuknya. Nampaknya ia sudah menunggu cukup lama.

�Kok, belum tidur ?� sapa Andrew sambil mencium anaknya.

Biasanya Sarah memang sudah lelap ketika ia pulang dan baru terjaga ketika ia akan berangkat ke kantor pagi hari.

Sambil membuntuti sang Papa menuju ruang keluarga, Sarah menjawab, �Aku nunggu Papa pulang. Sebab aku mau tanya berapa sih gaji Papa ?�

�Lho tumben, kok nanya gaji Papa ? Mau minta uang lagi, ya ?�

�Ah, enggak. Pengen tahu aja� ucap Sarah singkat.

�Oke. Kamu boleh hitung sendiri. Setiap hari Papa bekerja sekitar 10 jam dan dibayar Rp. 400.000,-. Setiap bulan rata-rata dihitung 22 hari kerja.Sabtu dan Minggu libur, kadang Sabtu Papa masih lembur. Jadi, gaji Papa dalam satu bulan berapa, hayo ?�

Sarah berlari mengambil kertas dan pensilnya dari meja belajar sementara Papanya melepas sepatu dan menyalakan televisi.

Ketika Andrew beranjak menuju kamar untuk berganti pakaian, Sarah berlari mengikutinya. �Kalo satu hari Papa dibayar Rp. 400.000,-untuk 10 jam, berarti satu jam Papa digaji Rp. 40.000,- dong� katanya.

�Wah, pinter kamu. Sudah, sekarang cuci kaki, tidur� perintah Andrew.

Tetapi Sarah tidak beranjak. Sambil menyaksikan Papanya berganti pakaian, Sarah kembali bertanya, �Papa, aku boleh pinjam uang Rp. 5.000,- enggak ?�

�Sudah, nggak usah macam-macam lagi. Buat apa minta uang malam-malam begini? Papa capek. Dan mau mandi dulu. Tidurlah�.

�Tapi Papa��

Kesabaran Andrew pun habis. �Papa bilang tidur !� hardiknya mengejutkan Sarah.

Anak kecil itu pun berbalik menuju kamarnya.

Usai mandi, Andrew nampak menyesali hardiknya. Ia pun menengok Sarah di kamar tidurnya. Anak kesayangannya itu belum tidur.

Sarah didapati sedang terisak-isak pelan sambil memegang uang Rp. 15.000,- di tangannya. Sambil berbaring dan mengelus kepala bocah kecil itu, Andrew berkata, �Maafkan Papa, Nak, Papa sayang sama Sarah. Tapi buat apa sih minta uang malam-malam begini? Kalau mau beli mainan, besok kan bisa. Jangankan Rp.5.000,- lebih dari itu pun Papa kasih� jawab Andrew

�Papa, aku enggak minta uang. Aku hanya pinjam. Nanti aku kembalikan kalau sudah menabung lagi dari uang jajan selama minggu ini�.

�lya, iya, tapi buat apa ?� tanya Andrew lembut.

�Aku menunggu Papa dari jam 8. Aku mau ajak Papa main ular tangga. Tiga puluh menit aja. Mama sering bilang kalo waktu Papa itu sangat berharga. Jadi, aku mau ganti waktu Papa. Aku buka tabunganku, hanya ada Rp.15.000,- tapi karena Papa bilang satu jam Papa dibayar Rp. 40.000,- maka setengah jam aku harus ganti Rp. 20.000,-. Tapi duit tabunganku kurang Rp.5.000, makanya aku mau pinjam dari Papa� kata Sarah polos

Andrew pun terdiam. ia kehilangan kata-kata. Dipeluknya bocah kecil itu erat-erat dengan perasaan haru sambil meneteskan air mata . Dia baru menyadari, ternyata limpahan harta yang dia berikan selama ini, tidak cukup untuk �membeli� kebahagiaan anaknya.

�Bagi dunia kau hanya seseorang, tapi bagi seseorang kau adalah dunianya�

Untuk yang sudah pernah baca, Sekedar untuk mengingatkan kembali��..

Source : Bluefame



Rabu, 29 Juli 2009

Visualisasikan Tujuan dan Keinginan Anda


Saya mengajak Anda untuk memainkan sebuah permainan sederhana,� Coba sama sekali jangan memikirkan buah mangga?� Apa yang terjadi? Saya yakin Anda sedang �Melihat� buah mangga dipikiran Anda saat ini. Pikiran bawah sadar kita tidak akan mengerti kalimat negative seperti kata �jangan�, sehingga pikiran bawah sadar hanya berfokus pada buah mangga. Kebanyakan orang memikirkan apa yang tidak mereka inginkan, alhasil pikiran bawah sadar akan mewujudkannya- contohnya, �Saya tidak mau GAGAL� atau �Saya harus menurunkan BERAT badan saya�. Yang terjadi pikiran memvisualisasikan kata GAGAL dan BERAT saja sehingga justru yang tidak mereka inginkan terjadi. Lain halnya jika ungkapan diubah seperti :� Saya SUKSES atau Saya LANGSING, walupun kenyataannya belum SUKSES dan belum LANGSING pikiran akan memvisualisasikan ungkapan tersebut dan kekuatannya jauh lebih besar untuk menggerakan segala daya upaya yang tanpa kita sadari mengarahkan tindakan pada terwujudnya keinginan kita.

Kekuatan dari sebuah visualisasi telah dibuktikan oleh seorang pakar yang bernama, Dr. Maxwell Maltz penulis buku laris PsychoCybernetics pada tahun 1960. Dr. Maltz melakukan suatu eksperimen visualisasi pada sebuah tim bola basket. Ia membagi menjadi dua kelompok yang berjumlah lima orang, kelompok pertama diminta untuk berlatih free throw (lemparan bebas) selama beberapa hari hanya dengan �melihat� proses itu terjadi didalam pikirannya, tanpa benar-benar melakukan latihan yang sesungguhnya. Sementara itu, kelompok kedua melakukan hal yang sama namun berlatih dengan melempar bola itu kedalam keranjang basket. Setelah kedua tim berlatih selama lima hari, Dr. Maltz kemudian mengadakan sebuah kontes antara kedua tim dan hasilnya sungguh mengaggetkan; mereka yang berlatih hanya dengan menggunakan pikiran mampu mengalahkan tim yang berlatih fisik melempar bola kedalam keranjang.

Demikian juga riset yang dilakukan oleh Dr. Denis Waitley terhadap atlet olimpiade Amerika Serikat. Dr. Waitley menemukan bahwa ketika seorang atlet diminta untuk melakukan visualisasi �berlari� tetapi hanya dipikirannya, pada dirinya ditemukan bahwa otot-otot yang digunakan terstimulasi sama persis seperti ketika atlet itu benar-benar berlari. Bagaimana hal itu bisa terjadi? Kesimpulannya karena pikiran manusia tidak mampu membedakan apakah Anda melakukan dengan sesungguhnya atau hanya didalam pikiran Anda. Apa yang mampu Anda visualisaskan berarti Anda mempunyai kemungkinan besar untuk meraihnya.

Berdasarkan hasil riset tersebut seyogianya kita menggunakan kekuatan visualisasi secara positif didalam kehidupan kita.

Ada sebuah tekhnik visualisasi yang dikenal sebagai �Act as If� teknik sederhana ini mengajarkan agar kita berpura-pura seakan�akan hal yang kita inginkan (visualisasikan) sudah terjadi. Cobalah membayangkan ketika Anda sukses, lihatlah dalam pikiran Anda dengan sejelas-jelasnya meraih tujuan yang Anda inginkan, rumah yang Anda dambakan, closing transaksi yang Anda nanti-nantikan dan setelah itu ambilah tindakan demi tindakan dengan keyakinan yang kuat untuk mewujudkan mimpi Anda.

Neil Armstrong adalah manusia pertama yang menginjakan kakinya pertama kali dibulan. Ketika tiba dibumi, seorang seorang wartawan bertanya kepadanya, �Bagaimana perasaan Anda ketika menginjakan kaki dibulan?� Armstrong menjawab,� Saya merasa seperti pernah kesana 1.000 kali sebelumnya,� Armstrong telah berkali-kali dalam pikirannya memvisualisasikan dirinya menginjak kaki di bulan, sehingga ketika ia melakukan yang sesungguhnya, ia tidak merasakan suatu pengalaman yang baru. Inilah kekuatan dahsyat dari sebuah visualisasi.

Tips
Lakukan visualisasi positif terhadap hal-hal yang akan Anda hadapi dan selalulah berharap yang terbaik yang akan terjadi, niscaya Anda akan mendapatkan hasil yang mengagetkan Anda. Janganlah memberikan fokus untuk memvisualisasikan bahwa hal yang buruk akan terjadi, karena pikiran bawah sadar akan berusaha mewujudkan apapun yang Anda pikirkan. Mulailah memliki kebiasaan setiap pagi ketika Anda bangun tidur untuk melakukan visualisasi positif terhadap apa yang akan Anda hadapi hari itu. Berimajinasilah tentang masa depan terbaik yang ingin Anda capai dan jadikanlah kebiasaan ini sebagai suatu strategi mencapai hidup yang lebih sukses.

Source image :www.kingdomofone.com



Senin, 27 Juli 2009

5 Pembunuh Motivasi

Mau tahu kebiasaan apa saja yang dapat membunuh motivasi bahkan disaat motivasi Anda sedang on fire?, jika sudah datang ke lima pembunuh ini motivasi Anda akan jatuh. Jadi Hati-hatilah dengan 5 pembunuh ini, karena tanpa sadar ia akan mematikan motivasi dalam diri kita dan �Ketika motivasi dalam diri Anda hilang lenyap, maka sebenarnya Anda sudah mati walaupun hidup �

1. Mudah puas.
Menginginkan hidup yang hanya "lebih baik" adalah suatu permulaan yang baik, tetapi jika hanya berakhir disitu saja, maka motivasi tidaklah dibutuhkan. Anda harus mempunyai hasil yang jelas yang ingin Anda capai supaya terus bergerak maju, yaitu sebuah target yang sangat spesifik dan jelas yang "hidup" dalam pikiran Anda, sebuah tujuan/mimpi yang dapat Anda lihat, sentuh, dan rasakan. Ingatlah, bahwa pencapaian Anda hari ini harus membawa Anda kepada pencapaian selanjutnya.

2. Mudah kompromi.
Bergerak dari tempat Anda berada menuju ke tempat yang Anda inginkan membutuhkan keberanian dalam menghadapi perubahan, resiko, dan rasa tidak nyaman. Ketika hal-hal demikian muncul ketika kebanyakan orang dalam perjalanan untuk mencapai tujuan hidupnya, kebanyakan orang akan mulai membuat alasan-alasan untuk menghindari tantangan-tantangan yang mungkin timbul. Ketika alasan untuk mundur masuk dalam kepala Anda, motivasi untuk tetap bergerak maju akan hilang. Untuk menghindari jebakan ini, perhatikan alasan-alasan menghambat apa yang sering muncul dan paksa diri Anda untuk membuktikan bahwa alasan-alasan Anda tersebut salah!.

3. Mudah jatuh.
Hal ini adalah tantangan yang paling sering terjadi dan sangat penting untuk diperhatikan. Sebuah batu kecil sekalipun cukup untuk membuat seseorang yang sedang mengendarai sepeda berubah arah, dan mungkin sampai terjatuh. Demikian juga kehidupan Anda. Anda harus mampu melatih dan membiasakan pikiran Anda bukan hanya tahu, tapi juga percaya bahwa setiap �batu� yang ada disepanjang jalan Anda adalah sebuah pengalaman belajar yang menarik, yang dapat digunakan sebagai bahan bakar untuk sukses dan mencapai tujuan Anda.

4. Mudah lupa.
Seharusnya seseorang melakukan sesuatu karena sebuah alasan. Menurut saya, �Janganlah pernah melakukan sesuatu jika Anda tidak tahu mengapa Anda mau/harus melakukannya�. Seringkali kita tidak mengetahui alasan yang dimiliki oleh orang lain dan alasan tersebut tidaklah harus masuk akal bagi Anda dan saya, tetapi yang sangat penting adalah apapun yang Anda lakukan haruslah dilakukan karena sebuah alasan. Ketika Anda tidak mempunyai cukup alasan untuk melakukan sesuatu, maka Anda juga tidak akan memiliki cukup motivasi. Jangan pernah lupa alasan mengapa Anda harus mencapai tujuan Anda. Renungkan alasan tersebut terus-menerus!.

5. Mudah menyerah.
Hidup adalah seperti berada dalam medan perang, apabila Anda tidak mau berjuang untuk mendapatkan kehidupan yang Anda inginkan, maka Anda tidak akan mendapatkan apa-apa. Didalam peperangan tidak boleh ada kata mundur/menyerah, yang ada hanyalah seraaang!. Berjuanglah untuk hidup Anda atau bahkan untuk orang-orang yang Anda kasihi. Tahukah Anda, keberhasilan Anda akan menjadi berkat bagi orang lain. Menyerah artinya membiarkan motivasi dalam diri anda untuk tidak melakukan apapun.


Selasa, 21 Juli 2009

Pilihan ada ditangan Anda

Seorang guru bijak tinggal diatas puncak gunung es yang tinggi. Pada suatu hari, ada seorang pemuda yang merasa dirinya pandai, ingin menguji kemampuan sang guru bijak tersebut. Ia membawa seekor burung kecil yang ia genggam ditangannya. Ia ingin memberikan pertanyaan yang menjebak bagi sang guru dengan bertanya apakah sang guru mengetahui bahwa burung di genggamannya hidup atau mati.

Apapun jawaban sang guru , semua tetap akan menuju pada kesalahan. Jika sang guru menebak mati, sianak muda akan melepaskan burung itu. Namun jika ia menebak hidup, anak muda itu akan meremas burung itu sampai mati. Akhirnya si pemuda bertemu dengan guru bijak itu dan melontarkan pertanyaan yang talah ia rancang jauh-jauh hari.

Si Pemuda itu berkata, �Wahai Guru yang bijak, menurut Anda apakah burung yang ada dalam genggaman saya berada dalam keadaan mati atau hidup?� Sang guru bijak tertegun mendengar pertanyaan itu, sambil berpikir beberapa saat akhirnya ia membuka mulut dan berkata,� Mati hidupnya burung itu bergantung pada tangan Anda.�

Tepat sekali jawaban guru bijak ini, bahwa kegagalan dan kesuksesan seseorang bergantung pada mereka yang ingin melihat kenyataan yang ingin terjadi dalam hidup ini. Banyak orang yang tidak sadar dan berpikir bahwa baik kesuksesan maupun kegagalan dalam hidupnya tergantung pada orang lain ataupun keadaan. Sama seperti anak muda tadi, kitalah yang 100% bertanggung jawab baik atas kegagalan maupun keberhasilan kita. Tidak ada seorangpun yang lebih besar daripada diri kita yang mampu menghalangi kesuksesan kita, tidak ada seorangpun yang lebih besar daripada diri kita yang mampu menyebabkan kegagalan terbesar dalam hidup ini. Kita sendirilah yang bertanggung jawab atas kesuksesan maupun kegagalan kita. � The sky is not the limit, You are the LIMIT�

Tips

Tulislah orang-orang yang selama ini Anda persalahkan sebagai pihak yang menghambat laju sukses Anda. Setelah menulis nama ketiga orang tadi, coretlah nama-nama itu. Renungkanlah baik-baik bahwa sebenarnya, Andalah orang yang paling menghalangi kesuksesan Anda.


Jumat, 17 Juli 2009

Indonesia Ku, Teror, Bom Bunuh diri dan Kuatnya Pengaruh Kata-kata

Ada apakah dengan mu Indonesia ku? Entahlah apa yang sedang terjadi dengan Negara ini, kejadian Ledakan bom di hotel JW Marriot dan Ritz Cartlon Jumat pagi kemarin jam 7.45 dan 7.48 WIB telah mencoreng kembali citra Indonesia dimata dunia. Sepertinya tak pernah berhenti kejadian demi kejadian dan musibah terus mencoba negeri ini. Jika datangnya musibah yang memang diluar kekuasaan kita sebagai manusia rasanya kita tidak akan meradang dan kita anggap sebagai bentuk teguran dari Yang Maha Kuasa, tapi jika akibat ulah perbuatan segelintir manusia tak beradab tidak terkait agama manapun, bangsa ini sudah bisa melihat, siapa yang berjuang untuk jihad di jalan Allah, dan siapa yang berjuang untuk syetan. Negeri ini masih negeri muslim walaupaun tatanan dan undang-undang yang berlaku bukan syariat Islam karena sebuah kesalahan masa lalu, kita harus akui itu dan siapapun penyerangnya yang jelas adalah telah amat sangat mengganggu ketentraman dan kedamaian di negeri ini dan telah melukai semua umat Islam di Indonesia.

Banyak dugaan mengenai serangan bom ini, dengan sasaran korban WNA tentunya ada motif publikasi internasional tentang adanya terorisme di Indonesia, meskipun akhir-akhir ini Indonesia dipuji karena kinerja polisi antiterornya yang cukup banyak berhasil mengungkap jaringan teroris, tentunya kondisi ini akan sangat merugikan posisi Indonesia karena bisa jadi akan banyak bermunculan travel warning dari berbagai negara luar dan kepercayaan intenasional kembali tercerabut dari akarnya dengan insiden ini. Sepertinya motif publikasi mereka cukup berhasil ditambah dengan momen rencana kedatangan Manchester United ke Jakarta sehingga tak pelak menjadi sorotan dunia dan jelas merupakan tamparan keras bagi kita.

Apakah ini sebuah realita yang ada di Indonesiaku sebagai bentuk menutupi satu masalah dengan masalah baru atau sebuah kelengahan para aparat kita yang menganggap bahwa kita telah aman dari serangan teroris seperti itu? Sesungguhnya tidak ada satu negarapun yang akan bebas sepenuhnya dari berbagai ancaman termasuk teroris, apalagi di negara kita kesenjangan sosial yang masih jauh sehingga orang lebih mudah melakukan hal-hal konyol dengan dibalut pakaian jihad dan syahid yang bukan pada tempatnya hingga membabi buta. Bahwa sebenarnyalah mereka orang-orang frustasi dengan kehidupan, Keyakinan yang sesat akibat doktrin dan pengaruh kata-kata yang sangat kuat dan besar pengaruhnya.

Masalahanya mungkin pada tingkat kewaspadaan di tingkat intelejen. Teroris semakin pintar Aparat keamanan dan intelejen harus lebih pintar dan masyarakat diharapkan dapat saling membantu karena ini adalah masalah bersama menyangkut ketentraman hidup orang banyak.

Bunuh diri akibat Double Bind

Disepanjang sejarah kita telah temui kekerasan, penindasan, kerusuhan bahkan perang yang saya anggap adalah akibat dari sebuah pengaruh doktrin lebih dalam lagi adalah doktrin dengan bahasa yang berawal dri ketidakpuasan, lebih dahsyat lagi dengan membawa isyu keyakinan sebuah Agama yang sangat sensitif.

Sepertinya tak ada pilihan lain untuk membuat hidup lebih bermakna dan mulia selain bunuh diri karena sebuah pilihan yang tak bisa diatasi dimana dua pilihan yang bertentangan, atau sama-sama buruk, disodorkan oleh sosok seorang penguasa kepada korban yang tidak menyadarinya. Hal itu bisa menyebabkan perasaan tertekan yang parah atau bahkan penyakit kejiwaan. "Salah jika kalian melakukannya, salah jika kalian tidak melakukannya". Istilahnya di sebut Double bind atau definisi yang lebih umum adalah pengajuan dua pilihan yang buruk- yang satu dipoles supaya terlihat lebih baik untuk mempengaruhi perilaku. Intinya adalah ketidak mampuan korban untuk melihat maksud dibaliknya.

Kata-kata bahkan lebih kuat dari yang anda bayangkan. Pada tahun 1977, seorang pendeta bernama Jim Jones menciptakan kata-kata yang meyakinkan 1.000 orang pengikutnya untuk meninggalkan rumah mereka di Amerika serikat dan membentuk komunitas Religius di �Jonestown� Guyana.

Pada tahun 1978, Jim Jones menciptakan kata-kata lain yang meyakinkan 914 dari 1.000 orang untuk mengakhiri kehidupan mereka dengan minum Kool-Aid rasa anggur bercampur racun sianida.

Double Bind mereka adalah : Hadapi kejahatan dunia luar atau minum Kool-Aid ini dan dapatkan keselamatan.

Jika ditarik benang merah dengan kejadian kejadian seperti itu termasuk kejadian Bom Bunuh diri dari mulai serangan WTC, bom Bali dan serangan-serangan lain di berbagai Negara termasuk yang terkahir di JW Marriot walaupun dengan kelompok, agama, waktu dan tempat yang berbeda ternyata ada banyak kesamaan yaitu sebuah motif dari sebuah keyakinan yang dianggapnya adalah suatu kebenaran mutlak. Benarkah�? Wallahu a�lam.

Inilah realita sebenarnya yang ada di dunia ini, selalu akan terjadi dan bisa terus terjadi. Aroma dendam dan banyak pengaruh serta penyimpangan berbagai ayat sejak berabad abad lalu akan selalu menghiasi jiwa-jiwa umat manusia, ketidakpuasan, pembenaran dan nafsu dan keserakahan adalah bagian darinya, bahkan jauh sebelum istilah homo homini lupus muncul (manusia adalah serigala bagi yang lainya), Semenjak Adam diturunkan ke dunia, Qabil telah membunuh Habil untuk satu alasan ketidakpuasaan dan hawa nafsu.

Hanya saja sekarang ini sebagai bagian dari masyarakat Indonesia yang mengharapkan kedamaian dan ketenangan hidup di bumi pertiwi ini, merasa prihatin atas duka, jeritan histeris, isak tangis, ketegangan, hiruk-pikuk, dan banyak lagi yang dapat mengingatkan kita kembali dimasa-masa lalu. Selalu saja pada akhirnya muncul pertanyaan , kenapa ini harus terjadi apakah karena diskriminasi?, kecemburuan sosial, atau memang orangnya yang tak punya sedikit saja hati nurani sehingga dengan bangganya mereka melakukan tindakan tak beradab. Marilah kita berdiam sejenak, mengkoreksi diri kita masing-masing dan mohon ampun kepada Allah SWT. Semoga hari-hari kedepan semakin baik dan negeri ini mendapatkan kedamaiannya kembali.
Semoga.